Wednesday, November 25, 2015

Alopecia Areata

Alopecia Areata adalah penyakit autoimun yaitu sistem kekebalan tubuh berupa sel darah putih pada awalnya berfungsi sebagai antibodi

yaitu melindungi tubuh dari benda asing berupa bakteri,kuman dan virus, pada autoimun ini terjadi kesalahan pada sel darah putih dimana
yang seharusnya membunuh kuman berbahaya jadi membunuh yang tidak seharusnya dibunuh melainkan menganggap bagian tubuh dianggap sebagai benda yang asing
sehingga terjadi salah sasaran, Alopecia Areata ini merupakan penyakit yang menyerang kulit kepala sehingga ciri - ciri orang yang menderita Alopecia Areata
mengalami kerontokan rambut hingga menyebabkan kebotakan, penyebabny yaitu sel darah putih berkulmpul disekitar akar rambut atau folikel dan mematikan sel
regenerasi pertumbuhan rambut.
Belum diketahui sampai kini kenapa yang terserang hanya pada daerah tertentu pada kulit kepala, folikel rambut yang sebelumnya mengalami kerusakan
dapat mampu kembali normal setelah autoimun tersebut hilang atau berkurang,penderita Alopecia Areata bbiasanya juga menderita anemia dan gangguan tiroid.
Gejala Alopecia Areata yang dapat terlihat langsung oleh mata yaitu pada bagian kulit kepala mengalamii kekosongan rambut(botak) pada bagian tertentu seperti
pitak,kulit kepala yang terlihat memang normal tidak ada bekas apapun hanya tidak ditumbuhi oleh rambut, sensasi gatal juga biasanya terasa pada bagian yang botak
tersebut.
Pengobatan Alopecia Areata yaitu dengan terapi imun (immunotherapy) merupakan salah satu terapi yang paling efektif untuk mengobati penyakit ini selain ini
belum ditemukan cara yang efektif untuk mengobati Alopecia Areata karena kebanyakan kasus bahwa penderita Alopecia Areata bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan
yang intensif.

Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang terjadi secara tiba- tiba dalam jumlah yang banyak, 

fase istirahat atau telogen yaitu terjadi pengerutan pada akar
rambut sehingga mengakibatkan rambut lepas atau rontok,
penyebabnya adalah perubahan hormonal,stres emosional yang tak terkendali,stress fisik seperti kerja berat,penyakit jangka pendek,penyakit jangka panjang,perubahan diet dan konsumsi
obat - obatan.

0 comments:

Post a Comment